Investasi Reksa Dana Bukan Berarti Untung Cepat

JAKARTA, KOMPAS.com - Memulai investasi di reksa dana bagaimana caranya? Apa saja yang harus dipertimbangkan? Kerap kali pertanyaan tersebut muncul di benak mereka yang tertarik namun ragu untuk memulai menabung di reksa dana. Pasalnya, instrumen untuk investasi reksa dana begitu banyak, begitu pula dengan jenis reksa dananya. Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan, untuk investor yang akan memulai investasi khususnya di reksa dana sebaiknya melakukan penilaian terhadap profil risiko pribadi. Terutama, dengan kondisi pasar yang sangat dinamis seperti saat ini. "Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana seorang investor dapat menerima risiko berinvestasi di reksa dana, terutama dengan kondisi yang dinamis," jelas Ivan kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2018). Selanjutnya, calon investor perlu untuk menentukan tujuan investasinya, sehingga dapat menyesuaikan dengan jenis reksa dana yang dibutuhkan. Untuk investasi jangka pendek, disarankan menggunakan reksa dana pasar uang dengan risiko yang lebih kecil. Sementara untuk investasi jangka panjang, disarankan menggunakan reksa dana pasar saham. Namun, investor juga perlu memahami kondisi pasar untuk dapat mengukur risiko dari investasi yang dilakukan. Ivan menegaskan, investasi perlu dilakukan secara reguler, seusai dengan tujuan keuangan dan profil risiko, berbeda dengan trading. "Jangan berpikir untuk mendapatkan keuntungan cepat dalam investasi reksadana," tegas Ivan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Investasi Reksa Dana Bukan Berarti Untung Cepat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/17/190000226/investasi-reksa-dana-bukan-berarti-untung-cepat.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
 

Memulai investasi di reksa dana bagaimana caranya? Apa saja yang harus
dipertimbangkan?

Kerap kali pertanyaan tersebut muncul di benak mereka yang tertarik
namun ragu untuk memulai menabung di reksa dana. Pasalnya, instrumen
untuk investasi reksa dana begitu banyak, begitu pula dengan jenis reksa
 dananya.

Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth
Ivan Jaya menjelaskan, untuk investor yang akan memulai investasi
khususnya di reksa dana sebaiknya melakukan penilaian terhadap profil
risiko pribadi. Terutama, dengan kondisi pasar yang sangat dinamis
seperti saat ini.

"Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana seorang investor
dapat menerima risiko berinvestasi di reksa dana, terutama dengan
kondisi yang dinamis," jelas Ivan kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2018).

Selanjutnya, calon investor perlu untuk menentukan tujuan investasinya,
sehingga dapat menyesuaikan dengan jenis reksa dana yang dibutuhkan.
Untuk investasi jangka pendek, disarankan menggunakan reksa dana pasar
uang dengan risiko yang lebih kecil. Sementara untuk investasi jangka
panjang, disarankan menggunakan reksa dana pasar saham.

Namun, investor juga perlu memahami kondisi pasar untuk dapat mengukur
risiko dari investasi yang dilakukan.

Ivan menegaskan, investasi perlu dilakukan secara reguler, seusai dengan
 tujuan keuangan dan profil risiko, berbeda dengan trading.

"Jangan berpikir untuk mendapatkan keuntungan cepat dalam investasi
reksadana," tegas Ivan.

SUMBER https://ekonomi.kompas.com

Comments