Persekutuan Likuidasi



Pengertian

Likuidasi adalah tindakan untuk membubarkan, menutup dan menghentikan semua kegiatan dari suatu perusahaan dan membereskannya serta membagi-bagikan aktiva tersebut kepada pihak kreditur dan pemegang saham.

Sebab-sebab likuidasi

  1. persekutuan mengalami kerugian
  2. Sewaktu-waktu kehendak RUPS
  3. Jangka waktu berdiri persekutuan sudah berakhir
  4. Berdasarkan penetapan pengadilan
  5. Sebagai akibat merger / konsolidasi persekutuan

Proses pembubaran usaha

  1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai,  yang disebut dengan proses realisasi ;
  2. Proses pembayaran  kembali  utang  – utang  kepada  para  kreditur  dan pembayaran  kembali  sisa  modal  kepada  para  anggota,  yang  disebut  juga dengan proses likuidasi.

Prosedur Likuidasi

  1. Rekening –rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama  periode  terakhir  diperhitungkan  ke  rekening  modal  masing  – masing, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ;
  2. Pada proses  pengubahan  aktiva  menjadi  uang  tunai,  apabila  ada  perbedaan antara  nilai  buku  dan  nilai  realisasi  yang  menunjukkan  keuntungan  atau kerugian  harus  dibagi  di  antara  anggota  sesuai  dengan  perbandingan pembagian  laba  (rugi).  Saldo  modal  selanjutnya  dipakai  sebagai  dasar penyelesaian.
  3. Apabila dijumpai  keadaan  di  mana  salah  seorang  anggota  mempunyai  saldo debit di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan,  maka  piutang  kepada  persekutuan  itu  dipakai  untuk  menutup saldo  debit  rekening  modal  yang    Di  samping  itu  pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
  4. Apabila uang  tunai  sudah  tersedia  untuk  dibagi,  maka  pertama-tama  harus dibayarkan  terlebih  dahulu  kepada  para  kreditur  extern,  baru  sesudah  itu dibayarkan saldo –saldo modal masing – masing anggota.

Metode Likuidasi

  1. Likuidasi sederhana / Likuidasi Tunggal ( Simple liquidation)
    Terjadi apabila proses likuidasi relatif cepat. Likuidasi yg proses pembagian kasnya hanya sekali saja, yaitu setelah semua aktiva non kas terealisasi menjadi kas dan setelah utang kpd pikah ketiga lunas.Modal bersih sekutu adl modal sekutu setelah diperhitungkan dgn utang piutang kpd persekutuan.
  2. Likuidasi Berangsur / Likuidasi Bertahap (Installment Liquidation)
    Terjadi apabila proses likuidasi relatuf lama. Likuidasi yg membagian kas nya tidak menunggu sampai dgn realisasi aktiva non kas menjadi kas selesai. Pembagian kas dilakukan secara berangsur sesuai dgn jumlah uang yg tersedia.Ada 2 (dua) Metode menentukan besarnya kas yg akan dibagikan dlm likuidasi berangsur :
1. Metode perhitungan pembagian kas
Perhitungan pembagian kas dilakukann setelah pelunasan utang kpd pihak ketiga & dilakukan setiap persekutuan akan membagi kas.
Prosedur pembagian kas sbb:
a. Menghitung saldo modal bersih masing² sekutu saat akan membagi kas
b. Menghitung rugi potensial maksimal
c. Membagi rugi potensial
d. Menghitung saldo modal bersih masing² sekutu setelah diperhitungkan dgn rugi potensial. Jumlah modal bersih setelah diperhitungkan dgn rugi potensial akan sll sama dgn jumlah kas yg dibagi. Apabila saldo modal bersih setelah dikurangi rugi potensial bersaldo negatif, mk saldo tsb ditutup dgn saldo modal sekutu lain yang positif, begitu seterusnya.
2. Metode program distribusi kas
Dalam metode ini setiap melakukan pembagian kas dilakukan sesuai dgn program/rencana yg telah dibuat.
Prosedur penyusunan progran distribusi kas sbb :
a. Menghitung modal bersih masing² sekutu saat dinyatakan dlm likuidasi.
b. Menghitung kemampuan masing² sekutu untuk menanggung rugi persekutuan. Kemampuan masing² sekutu adalah sama dgn saldo modal bersih dibagi dgnrasio L/R
c. Menyusun urutan/ranking kemampuan masing² sekutu di dalam menanggung rugi & menghitung selisih antar ranking tersebut.
d. Menyusun urutan prioritas pembagian kas & besarnya bagian kas masing² sekutu.

Tahapan Proses Likuidasi

  1. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.
  2. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.
  3. Melunasi semua hutang persekutuan
    Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:
    a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)
    Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.
    b. Melunasi hutang sekutu
    Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar.
    Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.
  4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu
    Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi.
    Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:
    a. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu.
    b. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.

Contoh-Contoh Soal

Contoh 1. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai (likuidasi secara langsung)
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi uang kas. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :

Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :
  1. Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000
  2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000
  3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000
Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun menjadi ikhtisar sebagai berikut :


Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
  1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas                      Rp 25.000
Modal A              Rp   2.000
Modal B              Rp   2.000
Modal C              Rp   1.000
Piutang dagang           Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan persediaan
Kas                  Rp 42.000
Modal A                       Rp   800
Modal B                       Rp  800
Modal C                       Rp  400
Persediaan                  Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas                  Rp 50.000
Modal A          Rp 12.000
Modal B          Rp 12.000
Modal C          Rp  6.000
Aktiva tetap                 Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang           Rp 60.000
Kas                         Rp 60.000
  1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal
Hutang kepada sekutu B  Rp 10.000
Kas                              Rp 10.000
  1. Pembagian kepada para anggota
Modal A                      Rp 26.800
Modal B                      Rp 26.800
Modal C                      Rp 13.400
Kas                               Rp 67.000
Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada para anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu mengalami defisit modal. Ada dua kemungkinan dalam permasalahan defisit modal anggota: (1) anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit modal tidak mampu membayar. Permasalahan yang lebih serius lagi apabila hasil realisasi aktiva non kas tidak mampu menutupi hutangnya.
Contoh 2. Anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar
Dari data CV CINTA SEKALI diatas, dimana realisasi aktiva non kasnya adalah sebagai berikut:
  1. Piutang dagang dapat ditagih sebesar Rp 15.000
  2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
  3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
capture-20141115-082841-cropcapture-20141115-082927-crop
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
  1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas                              Rp 15.000
Modal A                      Rp  6.000
Modal B                      Rp  6.000
Modal C                      Rp  3.000
Piutang dagang                       Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan persediaan
Kas                              Rp 10.000
Modal A                      Rp 12.000
Modal B                      Rp 12.000
Modal C                      Rp  6.000
Persediaan                              Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas                              Rp 20.000
Modal A                      Rp 24.000
Modal B                      Rp 24.000
Modal C                      Rp 12.000
Aktiva tetap                             Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang           Rp 60.000
Kas                                          Rp 60.000
  1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B     Rp   5.000
Kas                                          Rp 5.000
  1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B     Rp   5.000
Modal B                                  Rp 5.000
  1. Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan uang tunai
Kas                              Rp   3.000
Modal A                                  Rp 2.000
Modal C                                  Rp 1.000
  1. Pembayaran kepada sekutu B
Modal B                      Rp   3.000
Kas                                          Rp 3.000
Contoh 3. Anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar
Dengan menggunakan contoh CV CINTA SEKALI diatas, apabila sekutu A dan C yang mengalami defisit dan tidak mampu membayar baik dengan uang tunai maupun aktiva tertentu, maka penyelesaiannya sekutu B yang tidak defisit modal yang menanggungnya.





Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
  1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas                              Rp 15.000
Modal A                      Rp  6.000
Modal B                      Rp  6.000
Modal C                      Rp  3.000
Piutang dagang                       Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan persediaan
Kas                              Rp 10.000
Modal A                      Rp 12.000
Modal B                      Rp 12.000
Modal C                      Rp  6.000
Persediaan                              Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas                              Rp 20.000
Modal A                      Rp 24.000
Modal B                      Rp 24.000
Modal C                      Rp 12.000
Aktiva tetap                             Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
  1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang           Rp 60.000
Kas                                          Rp 60.000
  1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B     Rp   5.000
Kas                                          Rp 5.000
  1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B     Rp   5.000
Modal B                                  Rp 5.000
  1. Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan saldo modal B.
Modal B                      Rp 3.000
Modal A                                  Rp 2.000
Modal C                                  Rp 1.000
  1. Kas yang tersedia tidak mencukupi untuk melunasi hutang
Apabila hasil realiasasi aktiva non kas sangat kecil, maka kerugian yang dialami perusahaan sangat besar, sehingga tidak mencukupi untuk untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Dalam hal seperti ini jumlah modal sekutu secara keseluruhan akan mengalami defisit. Defisitnya modal sekutu tersebut ada yang mampu menutupi dan ada juga sekutu yang tidak mampu untuk menutupi defisit modalnya. Apabila ada sekutu yang tidak mampu menutupi defisit modalnya maka anggota sekutu yang mampu menutup defisit modal anggota sekutu yang tidak mampu untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yaitu tanggung jawab yang tidak terbatas.
Contoh 4. Kas yang tersedia tidak mencukupi untuk melunasi hutang
Persekutuan “AMANAH” yang anggota-anggotanya A, B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggota tersebut sudah tidak ada kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi kas. Dari ketiga sekutu yang paling mampu secara materiil adalah sekutu A. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:3. Adapun laporan keuangannya menunjukkan data sebagai berikut:

Piutang dagang dapat ditagih Rp 5.000Proses realisasinya adalah sebagai berikut ;
  1. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
  2. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
Untuk mempermudah didalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun ikhtisar likuidasi sebagai berikut :


Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
  1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas                              Rp  5.000
Modal A                      Rp 10.000
Modal B                      Rp  7.500
Modal C                      Rp  7.500
Piutang dagang                       Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 5.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesar Rp 25.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
  1. Jurnal penjualan persediaan
Kas                              Rp 10.000
Modal A                      Rp 12.000
Modal B                      Rp  9.000
Modal                          Rp  9.000
Persediaan                              Rp 40.000
(realisasi sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000 dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
  1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas                              Rp 20.000
Modal A                      Rp 24.000
Modal B                      Rp  18.000
Modal                          Rp  18.000
Aktiva tetap                             Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000 dialokasikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
  1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang           Rp 55.000
Kas                                          Rp 55.000
  1. Jurnal menutup defisit modal A dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu A     Rp 10.000
Modal A                                  Rp 10.000
  1. Menutup defisit modal C dengan saldo modal A dan B
Modal A                      Rp 8.300
Modal B                      Rp 6.200
Modal C                                  Rp 14.500
  1. Menutup defisit modal B dengan saldo modal A
Modal A                      Rp 700
Modal B                                  Rp 700
  1. Menutup defisit modal A dengan kas (karena sekutu A yang mampu)
Kas                              Rp 5.000
Modal A                                  Rp 5.000
  1. Pelunasan hutang kepada kreditur
Hutang dagang           Rp 5.000
Kas                                          Rp 5.000
Contoh 5. Likuidasi Bertahap
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001 tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :

Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :

Diminta:
Buatlah laporan likuidasi untuk meringkas pelaksanaan likuidasi. Lengkapilah dengan daftar-daftar atau perhitungan untuk mendukung pembagian bulanan.
Penyelesaian :

Keterangan :
Untuk pembayaran kepada para anggota sekutu pada bulan juli perlu dibuatkan daftar pendukung (daftar A), karena komposisi modal masing-masing anggota tidak menunjukkan komposisi perbandingan pembagian laba rugi, akan tetapi pada bulan agustus dan september tidak dibuatkan daftar pendukung karena komposisi modal sudah menunjukkan perbandingan pembagian laba rugi.

Jurnal yang dibuat sehubungan dengan likuidasi bertahap adalah ( dalam ribuan rupiah)
  1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap I
Kas                                          Rp 100.000
Modal Faluti                           Rp 10.000
Modal Dhito                            Rp 6.000
Modal Donna                          Rp 4.000
Aktiva non kas                                     Rp 120.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 100.000 dari nilai buku sebesar Rp 120.000, berarti ada kerugian Rp 20.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
  1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang                       Rp 60.000
Kas                                                      Rp 60.000
  1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti                           Rp 4.000
Modal Dhito                            Rp 36.000
Kas                                                      Rp 40.000
  1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas                                          Rp 90.000
Modal Faluti                           Rp 5.000
Modal Dhito                            Rp 3.000
Modal Donna                          Rp 2.000
Aktiva non kas                                     Rp 100.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 90.000 dari nilai buku sebesar Rp 100.000, berarti ada kerugian Rp 10.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
  1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti                           Rp 45.000
Modal Dhito                            Rp 27.000
Modal Donna                          Rp 18.000
Kas                                                      Rp 90.000
  1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas                                          Rp 50.000
Modal Faluti                           Rp 15.000
Modal Dhito                            Rp 9.000
Modal Donna                          Rp 6.000
Aktiva non kas                                     Rp 80.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 50.000 dari nilai buku sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian Rp 30.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
  1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti                           Rp 25.000
Modal Dhito                            Rp 15.000
Modal Donna                          Rp 10.000
Kas                                                      Rp 50.000
Likuidasi Sekaligus
Contoh 6
Persekutuan HOCKS dengan sekutu Harley,Oky,Kristian dan Samuel membagi laba atau rugi dengan ratio 20:25:35:20, pada awal tahun 2007 persekutuan tersebut sepakat untuk  dilikuidasi. Neraca persekutuan per Desember 2006 adalah sebagai berikut

Jika dalam likuidasi tersebut semua aktiva non kas (piutang,persediaan dan peralatan ) dapat direalisasi sebesar Rp.350.000.000. Semua utang dilunasi dan sisa kas dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi.
Diminta buatlah laporan likuidasi dan jurnal yang diperlukan
Jawab 6 :


Sekutu Yang Modalnya Negatif Tetapi Dapat Ditutup Dengan Hutang Kepada Sekutu Yang Bersangkutan
Komponen penting…
  • Rugi realisasi yang terlalu besar sehingga modal sekutu tidak dapat menutup kerugian tersebut
  • Modal sekutu yang minus dapat ditutup dari hutang persekutuan kepada sekutu yang bersangkutan
Contoh 7
Persekutuan HOCKS dengan sekutu Harley,Oky,Kristian dan Samuel membagi laba atau rugi dengan ratio 30:20:25:25, pada awal tahun 2007 persekutuan tersebut sepakat untuk  dilikuidasi. Neraca persekutuan per Desember 2006 adalah sebagai berikut

Jika dalam likuidasi tersebut semua aktiva non kas (piutang,persediaan dan peralatan ) dapat direalisasi sebesar Rp. 105.000.000. Semua utang dilunasi dan sisa kas dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi.
Diminta buatlah laporan likuidasi dan jurnal yang diperlukan
Jawab 7 :




SUMBER :
https://datakata.wordpress.com/2014/11/15/likuidasi-persekutuan/
https://enleis.wordpress.com/2011/11/04/likuidasi-persekutuan/
http://bahankuliahakuntansi.blogspot.co.id/2008/08/likuidasi-persekutuan.html

Comments